Pemaparan dalam buku ini, dapat kita simpulkan bahwa pandangan keagamaan Ustadz Abdul Somad dalam fiqih merajihkan pendapat mazhab Syafi'i, teologinya cenderung bersandar pada Imam Abul Hasan Al-Asy'ari. Namun, keunikan tokoh asal Riau yang satu ini, ia dapat diterima oleh berbagai kalangan karena sikap keagamaannya yang cenderung moderat dan tawazun. Membuka ruang dialog, menerima perbedaan, namun tetap teguh di atas prinsip "nata'awan fima ittafaqna alaih wa na'zhuru ba'dhuna ba'dhan fima ikhtalafna fih"
(Ustadz Maaher at-Thuwailibi - Ketua Forum Cahaya Salaf)

Buku ini menyajikan berbagai solusi dari problematika sederhana kehidupan kita sehari-hari yang menjadi bagian estafet perjuangan jalan dakwah ukhuwah Islamiyah. Terlebih ketokohan yang ada dalam buku ini diceritakan dengan gaya bahasa yang nyaman untuk dibaca.
(Prof. Dr. KH. Fathur Rozi, MA. - Pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Quran)

Sumber kekuatan dakwah Ust. Abdul Somad adalah keinginan mempersatukan umat dalam ukhuwah Islamiyah meskipun dengan latar belakang (fikroh) yang berbeda dalam memahami Islam. Menjamurnya dai atau muballigh seperti Ust. Abdul Somad ini menjadi oase di tengah isu persatuan umat Islam di Indonesia yang sedang mendapat tantangan belakangan ini.